01 Pembahasan Soal UN Fisika SMA 2014 - Besaran, satuan dan Vektor

Jika kita lihat soal ujian nasional (UN) fisika di tahun 2014 yang lau, paling tidak kita akan mendapati 2 soal terkait materi besaran, satuan dan vektor. Soal pertama terkait dengan alat ukur massa, sementara soal yang kedua terkait dengan vektor perpindahan. Mari kita bahas satu persatu soal-soal tersebut.



DIALOG
soal pertama : Tentang Alat Ukur Dalam percobaan menentukan massa benda dengan menggunakan Neraca ohaus, di dapat data seperti yang  di tunjukkan gambar berikut.  Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa benda yang diukur mempunyai massa seperti halnya timbangan, Neraca ohaus adalah alat ukur massa. Hanya saja kemampuan ukur alat ini tidak terlalu besar. sehingga neraca ini hanya biasa digunakan untuk mengukur massa dari benda-benda yang tidak terlalu berat. Untuk membaca nilai yang ditunjukan oleh neraca ohaus, kita sebenarnya cukup menjumlahkan nilai dari ketiga lengan yang ditunjukan oleh anting pemberat. Coba kalian perhatikan anting pemberat pada gambar di atas. Dari gambar tersebut terlihat jelas bahwa : anting pemberat dilengan atas menunjukan angka 300 gram. anting pemberat dilengan tengah menunjukan angka 70 gram. Sementara, anting pemberat dilengan bawah menunjukan angka 5,4 gram. Sehingga, jika kita jumlahkan ketiga nilai tersebut, kita akan peroleh bahwa massa dari benda yang diukur adalah senilai dengan 375,4 gram. soal Kedua : Tentang Vektor Perpindahan Sebuah benda bergerak ke timur sejauh 40 m, lalu ke timur laut dengan sudut 37° terhadap horizontal sejauh 100 m, lalu ke utara 100 m. Besar perpindahan yang dilakukan benda adalah .... (sin 37° = 0,6) Untuk menyelesaikan soal seperti ini, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah kita harus bisa menggambar arah mata angin dengan benar. Jika di dalam kehidupan sehari-hari kalian bisa membedakan mana arah barat, selatan, timur, dan utara. Seharusnya menggambar arah mata angin ini juga merupakan hal yang mudah. Setelah menggambar arah mata angin. Hal kedua yang harus kita lakukan adalah kita perlu menafsirkan gerakan benda, berdasarkan kalimat yang diberikan di dalam soal.  Disini saya contohkan satu buah titik sebagai titik mula-mula. Sebuah benda bergerak ke timur sejauh 40 m. Tambak seperti gambar. lalu ke timur laut dengan sudut 37° terhadap horizontal sejauh 100 m. Karena 100 m lebih besar dari 40 m. maka pastikan juga untuk menggambar garis yang lebih panjang dari garis 40 m. Kemudian benda bergerak ke utara sejauh 100 m. Tampak sepert gambar. Gerakan dari benda tersebut hanya sampai disini. Jadi ini adalah titik akhirnya.  Pertanyaan yang diajukan di dalam soal kali ini adalah perpindahan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui terlebih dahulu, apa itu perpindahan. Perpindahan adalah jarak terdekat dari titik awal dan titik akhir. Hal ini pernah kita pelajari di contoh-contoh soal tentang jarak dan perpindahan. Disana kita belajar bahwa untuk menentukan jarak terdekat dari posisi awal dan akhir, kita sebenarnya cukup menarik garis lurus. kemudian menghitung nilai garis lurus tersebut. Jika kalian memahami tentang teorema phitagoras. Soal ini akan menjadi lebih mudah. Sebab, kalian akan bisa melihat sebuah segitiga siku-siku dengan sangat baik dari gambar ini. Jika kalian belum memahami phytagoras. Sebaiknya anda palajari terlebih dahulu. Sebab memahami teorema phytagoras ini sangat penting sekali. Nilai perpindahan atau sisi miring dari segitiga tersebut, hanya bisa diketahui, jika kita mengetahui panjang sisi-sisi lain dari segitiga tersebut. Sebut saja panjang sisi A dan Sisi B. Atau boleh dengan sebutan lain jika anda mau. Jika kita lihat panjang sisi A dan Panjang sisi B. Tentu kita sadar bahwa ternyata kita tidak mengetahui nilai keduanya. disisi A kita hanya tahu bahwa panjang sisi A adalah 40 meter + garis C. Sementara panjang sisi B adalah 100 m + garis D. Jadi, mau tidak mau, untuk bisa menerapkan teorema phytagoras, kita harus mengetahui nilai garis C dan D terlebih dahulu. Jika kalian memahami tentang sinus dan cosinus. Tentu kalian sadar bahwa panjang C dan D bisa kita tentukan dengan mudah, cukup dengan menerapkan persamaan dasar dari sinus dan cosinus. Panjang garis D bisa kita tentukan dengan sinus 37 derajat. Sehingga kita akan peroleh D senilai 60 m. Sementara panjang garis C, bisa kita tentukan dengan menggunakan Cosinus 37 derajat. Sehingga kita peroleh garis C senilai 80 meter. Sekedar pengetahuan, sudut 37 derajat, bisa dibilang merupakan sudut yang cukup istimewa. Sebab angka sinus dan cosinusnya cukup bagus. Yaitu 0,6 dan 0,8. Sudut ini sering muncul di soal-soal Ujian nasioanl maupun SNMPTN fisika. Jadi, sebaiknya anda selalu ingat nilai sin dan cos dari sudut 37" ini. Kembali lagi dengan panjang sisi A dan Sisi B. Tentu sekarang kita bisa menghitung panjang sisi A dan B dengan mudah. Panjang sisi A adalah 40+80, yaitu 120 m. Sementara panjang sisi B adalah 100+60, yaitu 160 m. Dengan menggunakan teorema phytagoras. Kita akan peroleh bahwa nilai perpindahan = akar dari 120" + 160". atau senilai dengan akar dari 40.000 atau senilai dengan 200. Jadi, meskipun benda tersebut bergerak kesana kemari terlebih dahulu, ternyata benda tersebut hanya berpindah sejauh 200 meter saja dari posisi awal. Terimakasih telah menonton video ini. Jangan lupa Bagikan video dan subscribe saluran ini ya.

Subscribe Ya !!
Demikianlah Video pembelajaran fisika yang saya buat. Semoga video pembelajaran berisi soal dan pembahasan soal-soal fisika ini bisa bermanfaat untuk anda.  Jangan Lupa Subscribe (berlangganan) channel tersebut, dan berikan komentar jika anda berkenan.

Related Posts: